THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 29 November 2013

Indonesia-Australia Memanas, SBY Angkat Bicara

Hubungan RI dengan Australia kembali memanas, terutama setelah kasus penyadapan terhadap ponsel pejabat RI. Presiden SBY betul-betul menginginkan penjelasan resmi dari Australia, sekaligus sikap dan langkah apa yang akan dilakukan oleh Negeri Kanguru tersebut. SBY mengaku tidak paham mengapa penyadapan harus terjadi dan dilakukan oleh pemerintah Australia. Buntutnya, SBY melakukan tindakan yang katanya tegas, mudah mudahan tegas beneran. Pertama Presiden SBY untuk sementara menghentikan kerja sama di bidang militer. Lalau mengirimkan surat resmi kepada Perdana Menteri Abbott, untuk meminta penjelasan resmi pemerintah Australia terhadap kejadian penyadapan ini. Slanjutnya SBY bahkan memerintahkan Menteri Agama Suryadharma Ali membatalkan seminarnya di Universitas Deakin dan ini pembatalan pertama tingkat menteri setelah SBY menegaskan meninjau kerjasama dengan Australia. Jelasnya ada 3 poin sikap RI atas insiden ini: Indonesia menunggu penjelasan dan pertanggungjawaban Australia atas kasus penyadapan. Berangkat dari kasus penyadapan itu, maka sejumlah agenda kerja sama akan di-review. Untuk sementara dihentikan dulu kerja sama pertukaran informasi dan pertukaran intelijen. Ikut dihentikan dulu latihan bersama antara tentara Indonesia dan Australia, baik TNI AD, AU, AL maupun latihan yang sifatnya gabungan. Coordinated military operations juga dihentikan sampai semuanya jelas. Indonesia berpendapat dan akan meminta untuk keberlanjutan kerja sama dibutuhkan protokol code of conduct serta guidance principle di segala bidang mulai dari latihan militer, kerja sama menghadapi people smuggling, pertukaran intelijen dan informasi. Code of conduct ini bersifat mengikat dan jelas. Perdana Menteri Tony Abbott yang awalnya songong tak mau minta maaf pada Indonesia, ternyata segera memberikan keterangan langsung di depan anggota parlemen Australia dia sangat menyesal sebab hal ini menjadikan hubungan kedua negara terguncang. “Kami juga menyesal membuat Indonesia malu sebab dokumen rahasia dari Guardian disebarkan ini,” ujar Abbott.

Stadion Itaquerao di Sao Paulo, Brasil tidak akan rampung tepat waktu usai terjadi insiden yang menewaskan dua orang.

Kecelekaan tragis yang terjadi di Itaquerao Stadium – salah satu stadion penyelenggara Piala Dunia 2014 – telah membuat proses pengerjaan konstruksi stadion tersebut tertunda hingga dua bulan. Stadion yang rencananya selesai pada Desember tahun ini pun baru bisa rampung pada Februari depan. Pada Rabu (27/11) waktu setempat, media setempat melaporkan, sebuah derek seberat 1500 ton jatuh dan menghantam atap stadion di Sao Paulo dan menewaskan dua orang pekerja. Kecelakaan ini juga merusak tiga bagian metal besar dan menghancurkan sebagian kerangka stadion. Belum ada laporan resmi tentang penyebab pasti dari inisden tersebut. Ini adalah kecelakaan fatal ketiga dalam pembangunan stadion Piala Dunia 2014 - yang pertama terjadi di Estadio Nacional Mane Garrincha pada Juni 2012 dan yang kedua pada Maret tahun ini di Arena Amazonia. “Jika derek tersebut jatuh lebih dari dari 20 derajat lagi, maka itu bisa menghantam struktur utama stadion sehingga mustahil stadion ini akan selesai sebelum Piala Dunia. Ekspektasi kami, penyelesaian pembangunan ini akan tertunda maksimal hingga dua bulan atau sekitar akhir Februari,” ungkap teknisi strutural Jorg Spangenberg kepada Bloomberg. Rencananya, stadion ini akan melangsungkan partai pembuka Piala Dunia pada 12 Juni 2014. Usai turnamen tersebut, klub raksasa Brasil Corinthians akan menjadikan Itaquerao sebagai kandang mereka.

Popular Posts

Pages